Layakkah Aku?

Kadang-kadang aku terfikir, LAYAKKAH AKU...

... untuk hidup di dunia ini bersama-sama dengan orang lain yang menyayangi aku, sedangkan diri aku ini begitu hina? Menjalankan kehidupan bersama-sama, ketawa, menangis, gembira, sedih bersama-sama, berjalan, berlari, jatuh, bangun bersama-sama?

... untuk disayangi dan menyayangi orang lain, sedangkan aku tak punya apa-apa untuk diberikan, selain dari kesedihan dan air mata? Aku yang jijik ini, masih menagih kasih sayang dari tuhan, keluarga, sahabat, si dia, sedangkan aku sendiri tidak mampu untuk menyayangi diri aku sendiri di atas kebodohan aku yang lampau.

... untuk hidup di dalam komuniti yang aku hidup sekarang, melemparkan senyuman pada kenalan-kenalan, meminta dan memberi bantuan, bersentuhan bahu ketika solat, bersalaman, bergurau-senda, sedangkan aku berada dalam keadaan yang sungguh mengaibkan?

... untuk menuntut hak-hak sebagai seorang anak, abang, kawan, pekerja, sedangkan aku telah mensia-siakan hak-hak itu dengan melemparkan diri ke dalam jurang yang begitu dalam dan gelap, yang mana aku tak mungkin dapat keluar kembali ke dunia yang penuh cahaya dan warna-warni ini?

... untuk berasa marah, tidak puas hati, geram, sedih, terhadap dunia dan orang-orang di sekeliling, sedangkan aku sudah tidak boleh dianggap sebagai seorang manusia sempurna?

LAYAKKAH AKU?